Apakah anda terkadang sulit
membuat desain interior dengan kreasi dinding yang menarik? Sebenarnya jika
anda ingin membuat suatu desain interior yang menarik, ada beberapa hal yang
harus anda pahami ketika anda membuat kreasi interior. Berikut adalah dua hal
yang dapat menjadi bekal anda untuk membuat tampilan dinding yang menarik dan
tidak monoton.
Dinding berdimensi dan permainan bidang
Bidang dinding
bukanlah selembar kertas tipis yang hampir tidak memiliki ketebalan. Diluar
elemen struktur lain yang mengikatnya, sebuah bidang dinding umumnya dapat
berdiri kukuh karena ketebalan yang dimilikinya. Karena itu, ada banyak
kesempatan untuk bermain-main dengan bidang dindingnya.
Janganlah
terpaku pada permukaan dinding yang tampak rata. Gunakan imajinasi anda untuk
membayangkan seandainya bidang tersebut dikeruk/dicoak, dilubangi, ditempeli
ambalan atau mungkin digeser maju mundur. Ketika dikeruk akan tercipta ceruk
yang dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan, bagitu pula ketika dillubangi atau
ditempeli ambalan. Tidak hanya menjadikan tampilan dinding lebih menarik karena
tampak berdimensi , anda bisa mendapatkan keuntungan ekstra berupa tempat
peyimpanan yang dapat dipakai untuk memajang aksesoris atau pernak pernik
kesayangan anda.
Agar upaya
memainkan bidang dinding menghasilkan tampilan yang memuaskan, sebelumnya
buatlah rencana dalam bentuk
sketsa, amati apakah komposisinya sudah sesuai
dengan luasan bidang dinding dan besar ruangan yang ada. Sebaliknya gunakan
perbandingan yang terukur dengan menggunakan skala pembanding ketika membuat
sketsa. Jangan lupa untuk mengecek kekuatan konstruksi dinding sebelum
bereksperimen. Hal ini harus dipertimbangkan jika diperlukan material tambahan
yang akan dipasang pada bidang dinding. Jika akan menambahkan ambalan atau
ceruk, pilihlah material tambahan yang sama atau lebih ringan dari dinding
utamanya, misalkan gypsum dapat digunakan sebagai material tambahan pada
dinding pasangan bata. Hindarkan kesan Monoton dengan Texture
Tekstur adalah
karakteristik permukaan suatu material. Pengertian tekstur sering diasosiasikan
dengan kasar-halus, keset-licin, ataupun kesan keras lembut yang dimiliki suatu
material. Ada kalanya tekstur dapat dinikmati secara visual karena permukaan
material tersebut memiliki motif yang jelas dan tegas. Misalkan, deretan garis
dari motif tali air yang sering ditemui pada tampilan rumah minimalis atau
permukaan kasar dari jenis batu alam tertentu. Namun ada kalanya sebuah
material memiliki sebuah motif yang tidak dapat ditangkap oleh pandangan mata
dan hanya bisa dirasakan ketika material tersebut tersentuh oleh kulit.
Dalam elemen
desain, tekstur identik dengan “unsure rasa” dalam ruang. Teksur yang dipandang
oleh indera pengelihatan maupun disentuh oleh indra perasa akan memberikan
sensasi tertentu. Tidak heran jika tekstur akan memberi nilai lebih pada
suasana ruang ketika diaplikasikan pada permukaan dinding.
Permukaan dinding
bertekstur cenderung lebih menarik perhatian dari pada permukaan dinding yang
polos. Karena itulah elemen desain ini sering dipilih untuk mengolah bidang
dinding yang akan dijadikan focal point pada sebuah ruangan. Tak jarang pula
tekstur dihadirkan untuk memberi variasi pada permukaa dinding yang polos
dengan tujuan permukaan dinding polos tidak terlihat monoton.