Apakah anda tahu bahwa Indonesia
adalah Negara yang terletak di jalur katulistiwa? Dengan letak Indonesia yang
berada di jalur katulistiwa, membuat hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki
suhu yang relative tinggi terutama di siang hari. Banyak bangunan seperti rumah
dan perkantoran memasang AC untuk mengkondisikan hal tersebut. Ini sangat
membuat ruangan menjadi sangat nyaman dan sejuk, namun sayangnya penelitian
menemukan jika penggunaan AC dapat merusak lapisan ozon. Jika anda peduli
terhadap lingkungan namun mendambakan rumah yang sejuk, anda bisa meniru ide
rumah berikut.
Studi Kasus Rumah Tropis Tanpa AC
Rumah berikut adalah miliki
Indramawan Eko Yulianto yang terletak di Rawamangun. Posisi rumah ini menghadap
ke barat. Posisi menghadap ke barat adalah sesuatu yang tidak nyaman, karena
otomatis penghuni akan merasakan panas dari matahari sore. Tidak hanya panas,
namun juga penghuni akan merasakan silaunya sinar matahari. Oleh karena itu
arsitek rumah ini Rully Yediapriyanto, membuat rumah ini dengan trik dan
strategi desain yang sangat menarik yaitu dengan menambahkan dinding pelapis
ganda (secondary skin) pada fasad bangunan.
Baca Juga : Desain
Rumah Modern Tropis Untuk Lahan
Strategy Secondary Skin Fasade
Secondary skin yang digunakan
menggunakan GRC dan beton ringan. Beton ringan dipotong secara geometris
mengikuti bentuk trapesium, kemudian dicat warna putih. Dengan ide ini,
secondary skin ini tidak hanya berfungsi untuk menahan panas, namun juga
berfungsi untuk menambah nilah estetis suatu bangunan. Meski tujuan utama dari
secondary skin adalah untuk penahan panas dan silau, namun dinding ini tidak
dibuat ful menutupi rumah. Tujuannya adalah untuk membuat agar sirkulasi udara
tetap lancar.
Open Space Yang Dilingkupi Bangunan
Untuk menambah kesejukan rumah,
sang arsitek menambahkan open space, sehingga rumah akan terlihat lias dan
bersih. Sebelumnya area terbuka tidak terdapat di rumah ini karna keterbatasan
lahan. Pemilik akhirnya mendapatkan tambahan lahan sehingga langsung
dimanfaatkan sebagai open space dan ini sangat bermanfaat sekali untuk
memperlancar sirkulasi di udara di rumah.
Baca Juga : MenataSirkulasi dalam Interior Design
Area terbuka rumah tersebut
diolah menjadi sebuah kolam renang, di tengah bangunan rumah. Tidak hanya
difungsikan sebagai tempat entertain seluruh keluarga, namun juga berfungsi
sebagai area bukaan bagi ruang-ruang disekitarnya. Kehadiran kolam ini membuat
udara ruangan yang ada di sekitarnya menjadi sejuk tanpa AC.
Untuk membuat kesan luas, sang
arsitek memasang bronze mirror pada dinding ruangan. Area-area yang dipasang
bronze mirror antara lain dapur dan ruang tamu. Dan area di depan cermin adalah
area terbuka, sehingga ruang tersebut seolah-oleh diapit oleh ruang terbuka.
Kesan terbuka adalah salah satu
kesan yang dibuat oleh bronze mirror, namun di samping itu, perpaduan bronze
mirror dengan panel-panel HPL bercorak kayu juga menciptakan kesan hangat. Dua
material ini menjadi penyeimbang ruang dalam rumah yang berlangit-langit
tinggi. Langit-langit yang tinggi akan menimbulkan kesan yang kokoh dan megah,
dan cermin serta kayu menyeimbangkan dengan cara yang mudah dan bersahabat.
Sumber : Tabloid Idea Edisi Agustus