Pernahkan anda menjejakan kaki di
Gending Kedis? Anda akan merasa surprais ketika anda menjejakan kaki di Gending
Kedis, Jimbaran Bay, Bali karena antara tebing-tebing itu muncul tepat tempat
peristirahatan (Villa) yang sanggup memadukan kekuatan desain dan panorama alam
secara seimbang.
Berada di lahan 1 Ha, Gending Kedis
merupakan kompleks villa dan spa yang sangat menarik. Tampilannya tidak seperti
villa biasa, karena villa yang satu ini begitu menawan. Bukan hanya pada
tampilan fasad bangunannya saja yang menarik namun juga desain interior yang Nampak
berkarakter. Itulah sekilas wajah Villa Gending Kedis yang beroperasi sejak
tahun 2007.
Bunyi-bunyian burung atau kicauan
burung, begitulah arti Gending Kedis yang dibangun di atas lahan berkontur.
Makanya dari segi arsitekturnya pun villa ini dibangun mengikuti kontur tanah
dengan system cut and fill. Selain itu, bangunan villa dirancang dengan banyak
memaksimalkan bukaan-bukaan.
Sedikitnya terdapat 20 Villa di
bangun di Gending Kedis yang terbagi menjadi 7 tipe yang berbeda-beda seperti;
Villa Prinia (satu kamar tidur dengan private pool), Villa Munia (dua kamar
tidur dengan private pool dan Jacuzzi), Villa Cherrida (3 kamar tidur dengan
private pool), Villa Kokokan (4 kamar tidurdengna private pool) dan sebagainya.
Mengingat fungsinya adalah tempat
peristirahata dan rekreasi, maka villa-villa ini didesain dengan tingkat eksklusivitas
yang tinggi dengan kelengkapan fasilitas yang maksimal. Secara cermat,
villa-villa ini pun mengoptimalkan privasi, baik vertical maupun horizontal.
Beranda di Gending Kedis,
memberikan pengalaman ruang yang menyenangkan pada setiap tamu. Bagaimana
tidak, sebab hamper semua desain
diaplikasikan secara interaktif. Mulai dari etnik, oriental, modern,
bahkan minimalis berpadu secara seimbang sehingga menjadi sebuah karya desain
yang mengagumkan. Dengan pendekatan desain yang komperhensif itu, Gending Kedis
justru sanggup tampil dengan memberikan rasa nyaman untuk memberikan
harmonisasi antara bangunan dan alam sekitar.
Untuk menyiasati iklim di daerah
perbukitan tropis, Yani Hadisuwarno selaku desainer Gending Kedis berupaya
memasukan unsur air pada setiap villa. Selain itu penggunaan batu-batu alam
(paras dan andesit) di setiap villa juga memberikan kesan bahwa tempat ini
memiliki kedekatan dengan alam.
Menurut Yani, ia coba menerapkan
desain ke arah etnik (Balinese Style). Namun begitu dia mengakui bahwa desain
bergaya oriental, modern bahkan minimalis juga ikut memberikan pengaruh pada
setiap ruang-ruang di Gending Kedis.
Setiap villa di Gending Kedis
dirancang layaknya rumah bertingkat. Untuk lantai dasar, ditempatkan private
pool sebagai point of interest. Berseberangan dengan pool, ditempatkan kamar
tidur. Tak jauh dengan pool, ditempatkan living
room dengan konsep open living yang
hadir sebagai salah satu pusat aktivitas di lantai bawah seperti entertainment,
dinner, pool dan sebagainya. Sementara itu, lantai atas diarahkan sebagai
tempat aktivitas yang membutuhkan privasi dan ketenangan seperti membaca dan
menonton. Di area inilah, kita akan mendapati pemandangan dengan view maksimal.
Dengan adanya sentuhan interior, hamper
setiap ruangan di Gending Kedis mampu menghadirkan karakternya masing-masing.
Selain mampu menghidupkan suasana, aplikasi material interiornya terlihat
seimbang sehingga tidak satupun model atau gaya desain yang menonjol.
Secara explicit, sang desainer
interior ingin memberikan pengalaman ruang pada setiap pengunjung Gending
Kedis. Karena sang desainer tak ingin terikat oleh satu aliran desain, maka idealisme
muncul sebagai untuk mencurahkan kebebasan desain.