Secondary skin memiliki dua
fungsi ganda yaitu dapat memiliki iklim mikro yang menyejukan dan yang kedua
mempercantik wajah rumah.
Memiliki rumah yang berhadapan
langsung dengan arah terbit atau terbenam matahari dapat menjadi kelebihan atau
kekurangan. Di satu sisi, penghuni rumah bisa mendapatkan paparan cahaya alami
yang cukup sehingga kondisi rumah tidaklah lembab. Namin disisi lain, panas
dapat begitu menyengat hingga suhu di dalam rumah menjadi tinggi.
Inilah yang terjadi dengan rumah
yang disebut Next House, ini lah sebutan oleh arsitek, Kusuma Agustianto. Rumah
ini merupakan karya kedua sang Arsitek yang menghadap ke sisi barat yang
notabene sejajar dengan arah terbenamnya matahari. Karena terkena sinar matahari langsung, rumah
inipun membutuhkan pelindung yang berfungsi menahan panas. Jenis pelindung yang
dipilih sang arsitek dan pemilik rumah adalah secondary skin.
Area yang dilapisi secondary skin
difokuskan pada lantai 2, yakni area yang kamar tidur anak sebagai area yang
berhadapan langsung dengan sinar matahari. Seondary skin tidak menyatu dengan
dinding utama, namun terpasang berjarak. Materal yang digunakan sebagai dinding
pelapis adalah beton GRC yang dicetak berlubang-lubang.
Secondary Skin Menciptakan Iklim Mikro
Beton GRC yang dicetak
berlubang-lubang tidak hanya menutup bagian depan. Beton disusun melingkupi
kamar tidur anak sehingga tampak seperti kotak padat. Penempatan seperti ini membuat fungsi
secondary skin tidak hanya dinikmati oleh penghuni kamar, tetapi juga seluruh
penghuni ruangan. Meskipun menutup
seluruh bidang bagian depan rumah, desain yang berlubang membuat rumah dapat “bernafas”.
Jadi meski sinar matahari tertahan, ada sabagian cahaya dan udara yang dapat
masuk. Tidak hanya itu, secondary skin ini juda dapat memasukan serta menyimpan
udara dingin dari luar.
Radiasi sinar matahari dihambat
oleh secondary skin, sehingga menciptakan iklim mikro yang nyaman dalam rumah.
Tidak berhenti sampai di situ, secondary skin yang dipasang berjarak dengan
dinding utama juga menciptakan overhanging area rumah bagian depan. Karena
kelebihan itu, teras depanpun jadi terlindungi dari tetesan hujan. Ini membuat bayangan yang terbentuk dari overhanging
membuat area teras terasa lebih sejuk.
Secondary Skin Mempercantik Ruang Dalam
Selain menciptakan suhu rumah
yang lebih sejuk daripada seharusnya, secondary skin juga dapat menjadi elemen decorative.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya beton GRC bahan secondary skin dicetak
berlubang lubang. Ternyata ini memiliki efek tersendiri untuk bagian dalam
rumah. Pada area kamar ditidur anak yang langsung menghadap secondary skin,
tercipta bayangan berupa guratan-guratan diatas tempat tidur. Bayangan ini
adalah hasil dari sinar matahari yang berhasil menerobos ke dalam lubang.
Bila pada siang hari secondary
skin menciptakan “lukisan” dari bayang-bayang, pada malam hari secondary skin
menjelma menjadi kotak lampu. Selain berfungsi sebagai penerangan pada area
outdoor, secondary skin yang diberi lampu ini juga menjadi pusat atensi orang
yang berlalu lalang.
kamarnya jadi indah, berasa ada lampu diskonya ya mas...
ReplyDeletehehehehe... ide yang menarik..
Iya kaya lampu disko..hehehe...disko siang2 wkwkwk
ReplyDelete