Tempat usaha atau toko haruslah
tampil semenarik mungkin untuk menarik perhatian pengunjung. Perkembangan usaha
retail yang kian menjamur di kota-kota besar memunculkan iklim persaingan yang
kompetitif. Usaha retail harus dapat memenangkan persaingan dalam merebut hati
calon pembeli. Persaingan retail pun berlomba-lomba memperindah tampilan ruang
usahanya untuk dapat memikat calon pembeli sehingga calon pembeli tidak ragu
untuk dating berkunjung.
Usaha retail merupakan distribusi
barang-barang tertentu yang dijual secara eceran melalui toko-toko yang umumnya
ditemui di berbagai pusat perbelanjaan. Usaha ini merupakan industry perdagangan
yang sangat dinamis. Retail berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup
masyarakat. Kondisi social, ekonomi dan demografi masyarakat memicu
perkembangan retail di mana-mana. Dengan adanya persaingan ketat ini para
retailer dituntut untuk menciptakan suatu strategi bisnis retail yang tepat.
Salah satu strategi yang
diterapkan dalam kompetisi ini adalah perancangan interior toko dengan bentuk
dan konsep baru serta ide-ide kreatif yang dapat membangun citra toko. Citra
toko inilah yang dapat menjadi perangsang bagi pengunjung untuk sekedar masuk
ke dalam toko atau melakukan transaksi jual beli
Perubahan gaya hidup masyarakat
telah memancing respon positif bagi perkembangan industry retail. Mengapa
retail lebih disengangi disbanding usaha tradisional? Atau mengapa masyarakat
lebih memilih berbelanja di toko retail disbanding dengan toko tradisional?
Masyarakat lebih tertarik untuk dating
ke pusat retail yang jauh lebih bersih, nyaman dan tertatur dibanding dengan
pusat belanja tradisional. Apalagi toko-toko retail tersebut berapa pada pusat
perbelanjaan di pusat kota. Orang-orang akan mudah menemukan barang-barang yang
mereka cari hanya dengan mengunjungi satu lokasi saja. Tidak hanya itu saja,
pengunjung juga dapat melepaskan kepenatan mereka dengan berjalan-jalan sekedar
melihat-lihat barang yang dipajang di toko tersebut.
Perkembangan lain dalam dunia
retail ini adalah tumbuhnya system franchise. Adanya system ini menambah daftar
panjang persaingan antar retailer. Franchise mulai dilirik oleh pengusaha
karena bisnis ini tidak memerlukan keahlian khusus dalam menjalankannya. Hanya
dengan modal yang tidak terlalu besar, franchise pun dapat langsung dijalankan,
sedangkan keterampilan dalam mengelolapun dapat dibantu oleh pihak franchise.
Walaupun system franchise
berkembang dengan pesat, bukan berarti retail lain mati dan tidak berkembang. Ini
bukti masih tetap bermunculan usaha-usaha retail yang baru. Hal ini
mengindikasikan bahwa peluang untuk berkembangnya bisnis ini masih terbuka
lebar. Mereka yang ingin membuka bisnis
retail ini harus berpikir keras dan kreatif agar usaha yang mereka tekuni
nantinya tidak beumur pendek.
Dengan tumbuhnya pusat
perbelanjaan di berbagai daerah, retailer, terutama yang berbentuk toko, harus
mampu membaca perubahan-perubahan yang terjadi di dalam pasar serta harus cepat
tanggap menanggapinya. Ide-ide kreatif harus dapat dituangkan dalam bentuk
konsep rancangan interior pada toko. Umumnya konsep atau tema rancangan
disesuaikan dengan kondisi serta situasi saat itu, misalkan dengan lifestyle
yang sedang trend. Tentu saat ini merupakan daya tarik tersendiri bagi
pengunjung. Ide-ide tersebut harus dapat menunjang konsumen berbelanja dengan
lebih nyaman dan menyenangkan.
Salah satu elemen interior pada
sebuah retail yang paling menonjol adalah display yang merupakan tempat
memajang produk atau lebih dikenal dengan sebutan etalase. Agar produk yang
dipajang terlihat menarik, area display harus dibuat menarik. Desain display
yang atraktif dan terlihat menarik dapat diibaratkan sebagai magnet yang bisa
menarik perhatian pengunjung untuk datang melihat-lihat dan akhirnya membeli
produk tersebut.